The Memory of KKN Koto Baru Sungai Tarab

Bersama mereka aku dapat menjadi diriku sendiri. Walaupun mereka memiliki kelebihan yang sangat dibanding aku, baik itu dalam hal ilmu, materi, sifat dan fisik tapi aku mampu menjadi diri sendiri dihadapan mereka dan mempelajari banyak hal baik dari mereka.
Bersama mereka aku dapat tertawa lepas, melepaskan seluruh beban dan permasalahan. Melupakan sejenak kesibukan dan beban yang ada.
Bersama mereka, aku menemukan sebuah arti hidup yaitu, rendah hati.


Yup! Itu adalah pengalaman yang saya dapatkan selama 40 hari KKN di tahun 2015 silam. Tidak terasa sudah satu tahun berlalu.
Tidak pernah terbayangkan bisa bertemu dengan orang-orang seperti mereka, di kaki Gunung Marapi. Suasana yang selalu dingin, tidak membuat hubungan kami dingin. Hubungan ini hangat, walaupun sekarang sudah terpiah-pisah seperti saat ini karena mimpi dan kesibukan masing-masing yang harus dikejar untuk masa depan. Dan persahabatan ini akan tetap hangat sampai nanti.

Koto Baru, Sungai Tarab, Kab. Tanah Datar, 2015 kami dipertemukan.

Minggu kedua bulan puasa. Saat itu, KKN adalah hal yang paling berat bagi kami, terutama aku yang tidak punya kenalan disana, kecuali Merla Gembul, teman satu SMA tapi tetap saja kami tidak dekat dulunya. Itu membuat ku canggung. Ditambah lagi dengan teman-teman satu rumah yang memiliki kehidupan yang berbeda dengan ku. Walaupun sama, kami adalah cewe, tapi, aku merasa canggung dan minder berada didekat mereka.

Tetapi satu minggu berlalu, ternyata Rumah Gadang yang tua dan tiris itulah yang ternyata memberikan kehangatan bagiku. Teman-teman serumah Aia Manambuih Batu, tidak sama dengan prasangka ku dulu. Mereka adalah cewe-cewe supel, norak, dan kocak. Banyak kepala disana.

Paul, koki kami yang paling jago dan kocak, apapun yang dibuatnya walaupun baginya asal-asalan.
Dina, dengan ketawanya yang khas dan gingsul yang membuat senyumannya manis.
Ilud, dengan kekocakannya dan ide-ide menarik darinya serta teriakannya yang khas
Wulan, yang kami tuakan di rumah ini. walaupun sudah tua, tapi dia tetap seperti anak-anak dengan kegalauannya
Kak Janu, yang juga kami tuakan disini, tukang tidur, makan, lalu hobinya plangaplongo, tapi dia tetap kami hargai sebagai calon dokter dan kakak kami
Merla, yang gembul dan juga pipi cabinya, mengajarkanku beberapa teknik fotografi
Ika, dengan beberapa kekonyolannya dan juga sering membuat orang lain kesal, tapi dia baik hati
Imul, yang selalu hadir dengan solusi solusinya walaupun galau dengan udanya waktu itu
Fira, yang selalu menghadirkan keceriaan di rumah AMB seagai seorang calon perawat
Lia, dengan kepolosannya terkadang suka sensitif tapi, sensitifnya menghadirkan tawa untuk kami
Tetis, yang menjadi idola sebagai gadih minang dan penghubung antara kami dan ketua nagari
Inun, mojang Bandung dengan wajah cantik, kulit mulus dan logat Sundanya yang khas
Onesh, suara teriakannya yang khas, selalu menjadi bahan tawa kami dan rumahnya sering menjadi tempat mandi ketika air di lokasi mampet
Ninid, yang suka berguling2 tanpa sadar ditengah rumah dengan sleeping bagnya dan lagu-lagu pop-jazznya
Tia, yang sering galau dan terkadang sensitif diawal, tapi perlahan tia mulai bertransformasi menjadi lebih periang


Itulah kepala-kepala yang menemaniku selama menjalani hari sulit di KKN. Kami memiliki kisah unik. Sampai sekarang kisah itu akan selalu kami ingat momentnya dan akan disimpan di arsip terindah.

Malam minggu menjadi malam teirndahbagi cewe-cewe di rumah AMB, kecuali bagi aku, ika, kak Janu, Ninid dan tetis yang mengaku jomblo diantara yang lain. Kita tidak ada yang menelfon kecuali orang tua, tapi berbeda dengan tetis. Walaupun mengaku jomblo, tiap malming, hpnya tak pernah sepi. Disaat semua orang menelpon dan menyudut lalu mengecilkan suaranya saat menelpon para kekasih, tetis juga ikutan menelpon layaknya yang lain. Apa yang aku, kak janu, Ninid dan ika lakukan saat itu? Hanya menyudut, menepi, bukan untuk menelpon, tetapi menonton DRAMA KOREA atau Film. Menyedihkan. Ada beberapa tempat bagi kami menelpon pacar masing-masing. Di kamar barang (sempit dan remang-remang), disudut-sudut rumah (supaya tidak ada yang mendengar) Di dapur (sedikit menjarak dari kerumunan sekalian bisa sambil makan), Di tangga rumah gadang (semakin jauh dari kerumunan). Tetapi hal yang berbeda ditunjukkan oleh Ilud, jika dia berantem dengan ex-babang, dia akan menelpon didapur menghadap ke kompor,tapi jika lagi romantisan, dia menelpon di tempat tidur sambil berkelumun idalam selimut. Bagimana dengan Paul? Eits dia tidak menelpon pacar, bukan berarti dia jomblo. Tapi pacarnya satu KKN dengan kami yaitu Haris. Yaa, setiap malam mah malam minggu bagi mereka. Kalo Rindu,tinggal sms haris, dia akan langsung datang mengunjungi paul.
Tetapi malam minggu akhir-akhir KKN, adalah malam yang berat bagi semua orang, kecuali Wulan (karna dibungkuih bang Yozi), Onesh (tetap setia dan bertahan menjalani LDR 7 tahunnya), Paul (tetap setia pada Haris), Imul (semoga langgeng sama uda), Fira (semoga langgen ama mas prince), Dina (semoga langgeng ama my man). Bagaimana dengan yang lain? Yaa, begitulah KKN terkadang menjadi bumerang bagi sebuah hubungan. LDR satu bulan itu terkadang melelahkan dan menjadi luka. Pada akhirnya hanya tercipta satu pasang di kkn ini yaitu, Wulan dan Bang Yozi.


Selain itu, kita juga punya kisah misteri, dari Paul yang memiliki kemampuan yang berbeda dari kami. dia mampu melihat, dan berkomunikasi dengan makhluk astral. Waktu itu, aku paul dan ninid berniat untuk mencuci beras yang akan dimasak untuk sahur, sekitar jam 2 pagi. Aku bertugas memberi penerangan dari atas rumah, sedangkan ninid dan paul mencuci beras di bak yang terletak diluar. Hal yang tidak biasa ditunjukkan Paul, dia hanya diam, biasanya banyak hal yang akan ia ucapkan. Malam itu berlalu hingga malam berikutnya. Tidak sengaja, aku dan Ninid mendengar percakapan Paul dan Haris. Paul mengatakan, semalam sewaktu dia mencuci beras, ada kakek tua berbaju hitam yang menanyakan nama salah satu diantara kami, dan yang dimaksud kakek itu adalah Ilud yang terkenal humoris yang khas dan suka berteriak dirumah. Aku dan Ninid sontak kaget, ternyata itulah bukti diamnya Paul semalam, ternyata ia sedang berkomunikasi dengan makhluk lain --" Sejak saat itu, Ilud jarang berteriak2 lagi dirumah, dan semula orang menyangka Paul adalah orang yang tepat untuk menemani ke WC Masjid tengah malam, hal itu ternyata salah. Jika Paul diam itu adalah tanda bahaya. Hahahaha :D



Pensi menjadi objek yang menyimpan banyak kenangan disana. Pinsi, begitu Lia mengejanya, merupakan lokan berukuran kecil yang hanya terdapat di Danau Maninjau Sumatera Barat. Setelah liburan lebaran, Ika membawa satu ember pensi kelokasi KKN, dan itu masih hidup --". Ya tentu saja, para pemasak tangguh, Paul memasaknya dengan bumbu gulai, dan dibagi menjadi setengah masak dan masak. Setengah mtang untuk ika, sekitar satu baskom kecil, dan yang matang dimakan oleh teman-teman AMB, Sarasah dan Bujang Juaro. Hingga tengah malam Ika tetap asyik memakan pensinya yang setengah matang itu didapur dengan posisi jongkok. Teman2 sudah mengingatkan Ika untuk berhenti, tapi dia bilang ini sudah biasa. Sekitar pukul 3 pagi, saat orang teritidur lelap, Ika kelabakan membangunkan setiap orang termasuk aku untuk menemaninya ke WC, karna pengen BAB yang tak tertahankan. Tetapi tidak ada reaksi dri teman-teman yang ia inginkan. Akhirnya, Ika menghidupkan lampu rumah, sontak semua orang terbangun karna sinar lampu yang menyilaukan. Kami mendapati Ika dengan pose yang kurangenak dipandang, sambil menahan BAB, Ika berusaha menggapai pasak pintu, dan itu lucu sekali, hingga kini pose itu tak pernah dilupakan.

Lia adalah sosok yang sensitif, pernah sekali ia ngambek karna ditertawakan dengan panggilan Pinsi. Ia lalu tidur menghadap Magic penanak nasi, sehingga itu menghambat teman2 lain mengambil nasi untuk makan, namun ia tak peduli. Sehari berlalu, ternyata Magic yang terletak didekat Lia kemarin rusak seketika, sampai saat sekarang Lia masih dijadikan dalang rusaknya magic itu. hahaha bercanda Lia.

Pernah suatu ketika, kami membahas misteri tinja yang sebesar tangan orang dewasa yang ada di SMA Wulan dan Ilut dahulu. Kami mengambil kesimpulan bahwa itu adalah tai babi hutan yag nyasar karna lokasi SMA yang dekat dengan ladang warga. Entah kenapa, Fira yang dituduh teman-teman, tetapi Fira menyanggahnya dengan gurauan yang membuat orang serumah tertawa keras. "Fira bukan babi, tapi ra Babe" dengan nada yang polos dan khas Fira. Semua orang dirumah tertawa keras, aku masih menyimpan vidionya sampai sekarang. Fira mengajarkan bagaimana seharusnya kita menyikapi gurauan supaya tidak menyakitkan hati. Terimakasih Fira :)

Bulan Puasa, tentu kami harus masak dalam porsi yang besar dalam satu hari, yaitu sore hari. Memasak makanan dlam porsi besar di sore hari, sangat merepotkan dan mengundang kepanikan juga. Paul, sang koki kami, mungkin dia sedang lelah, pernah hampir membakar rumah gadang yang kami tempati. Ketika masak, ia menambahkan minyak tanah kedalam kompor yang masih hidup, pastilah kompor tersebut meleduk dan membakar sedikit dinding kayu rumah gadang. Ika yang kaget langsung berteriak minta tolong dan berteriak kebakaran, penduduk kampung pun kaget. Sebenarnya itu kebakaran kecil, yang selesai jika menyiramnya cepat dengan seember kompor. Tanpa sadar, ternyata rambur Paul terbakar sedikit dibagian pelipisnya. Hahaha antara sedih dan ingin tertawa, tapi stressnya kami sore itu, semakin menambah warna KKN kami.


Setiap pagi, kita selalu sarapan dengan lontong seharga tiga ribu dan beberapa gorengan. Nitip sana sini sama yang bangun tidur duluan. Menjadi satu hal yang tidak bisa dlupakan. Ditemani dengan Dedek (anjing kecil imut dan lucu *ilut yang kasih nama) menjadi hachiko saat kami tinggalkan selamanya di lokasi KKN. Ketika malamnya, kita bareng-bareng ke WC, aku membuat beberapa kloter yang ku sesuaikan dengan diri ku sendiri hahaha. Kloter pertama jam 9 malama, kloter kedua jam 10, kloter terakhir jam 11-12 malam. Sisanya ya pergi ke WC sendiri2, tapi seminggu terakhir kami membuat WC darurat dibawah rumah. Hahahaha. Orang gila di lokasi KKN yang usil membuat para cewe2 AMB panik karna kehilangan. Permainan true or dare yang melelahkan, surprise ulang tahun yang paling berkesan dan pertama kali ku dapatkan yaitu di lokasi KKN, terimakasih kawan, ternyata ini rasanya surprise party hahaha.


Banyak cerita yang bisa kubagi tentang KKN ini, banyak sekali, hingga tak bisa ditulis disini semua. Dari sedih suka dan bahagia kita lewati setiap detiknya bersama. Pada akhirnya, semua Menjadikan kita kompak hingga sekarang. Kobar palala (ada paul, ika, ilut, raisa, kak janu, ninid, merla, wulan, lia, tetis, haris, nanda, ado, ade, ravi, bang yozi) yang sudah ngajak treking traveling sana sini. Selalu memberi kesan bahagia dan kisah kocak setiap traveling. Cerita yang telah kita ukir disini, tak akan mudah dilupakan kawan. Tetap solid walaupun dalam hitungan bulan kita sudah mulai jarang bertemu dan itu awal dari perpisahan. Raga memang berpisah, apakah feeling persahabatan pernah berpisah? Tidak, untuk yang satu itu tiada akhir baginya.

Selalu kejar cita-cita kita kawan, ukir prestasi dan kejar untuk masa depan. Selalu semangat untuk kedepannya, jika lelah istirahatlah untuk memulihkan semangat lagi, bukan untuk menyerah. Cerita ini, kisah ini, ceritakan lah kepada anak cucumu nanti.



Miss you all.


Maaf jika ada kata-kata yang salah kawan. :)

Komentar

Postingan Populer